Perubahan Itu Selalu Membawa Kebaikan Bagi Seorang Mu’min

Muslim ChinaDari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Amat mengherankan sekali keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka,

yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran -yakni yang merupakan bencana- iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.” (Riwayat Muslim)

Subhaanallah, bukankah yang diungkapkan oleh hadits di atas adalah sesusatu yang menakjubkan sahabatku? Bahwa perubahan itu tidak menggentarkan, melemahkan apalagi menakutkan.

Bagi seorang yang beriman, perubahan itu adalah kebaikan. Dan hanya orang yang beriman yang bisa menangkap kebaikan dalam tiap perubahan. Apapun bentuk perubahannya.

Mengapa hanya orang yang beriman?

Karena ketika orang yang beriman mendapati perubahan berupa kemudahan, kebahagiaan dan nikmat lainnya. Ia senantiasa bersyukur, Allah-lah yang memberikan semua itu. Bukankah ini makna kalimat alhamdulillaah?

Segala pujian hanya milik Allah. MakhlukNya tidak pantas mendapatkan pujian. Karena memang Allahlah yang menetapkan perubahan ini akan terjadi pada seorang hamba. Dan bukankah apabila Allah telah menetapkan sebuah kemudahan tidak akan ada yang bisa menyusahkannya?

Dan akibatnya, orang beriman yang mendapatkan kebahagiaan tidak merasa sombong dan besar kepala. Tidak ada dalam pikirannya bahwa kenikmatan yang ia rasakan adalah murni hasil keringatnya semata.

Sebaliknya, orang yang beriman ketika mendapati perubahan berupa musibah, kesukaran, dan kesulitan, ia bersabar. Ia sadar bahwa apa yang ada di alam dunia ini semua adalah milik Allah. Tidak ada yang menjadi hak milik makhlukNya.

Dan orang yang beriman pun sadar bahwa ketika Allah telah menetapkan perkara yang menyedihkan kepadanya siapa yang sanggup untuk menghindarkan perkara itu terjadi padanya? Tidak ada yang mungkin bisa.

Dan hasilnya, orang beriman yang mendapati masalah hidup tidak putus asa. Kenapa harus bersedih bila memang kesulitan ini memang telah diputuskan Allah akan terjadi pada dirinya. Ia akan senantiasa optimis dan mengharap kesulitan itu dibalas dengan penghapusan dosanya.

Terbukti sudah, bahwa perubahan itu senantiasa membawa kebaikan. Meski bentuk perubahan itu sendiri tidak selalu baik. Tapi orang yang beriman akan selalu mendapati kebaikan dalam tiap perubahan.

Jadi kini bila kau merasa ada yang tidak baik ketika ada perubahan, apakah mungkin ini karena imanmu kepada Allah yang bermasalah? Wallahu a’lam.

Silahkan memberi komentar sahabat, tak perlu malu