Sahabatku, kini kita sudah memiliki tujuan yang jelas, spesifik dan tertulis. Namun dalam kehidupan sehari-hari seringkali lupa. Kadang terlewat oleh aktivitas lain yang sebenarnya tidak mendukung sama sekali untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
Bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi aktivitas harian yang kita lakukan hanya dihabiskan untuk memeriksa email, update status facebook dan lain sebagainya. Dan memang kenyataannya demikian adanya.
Ingin menjadi produktif saja tidak cukup. Harus ada aktivitas yang benar-benar kita lakukan untuk menjadi produktif. Oleh sebab itulah kita harus merencanakan aktivitas yang akan kita laksanakan. Selain untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, sebuah perencanaan juga bisa menjauhkan diri kita dari aktivitas yang tidak berarti.
Cara yang patut dicoba adalah dengan menggunakan if-then (jika-maka). Misal jika waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi di hari selasa, kamis dan sabtu, maka saya akan melakukan jogging selama 30 menit. Cara perencanaan seperti ini bahkan bisa digunakan untuk sisi manapun di kehidupan kita.
Apakah cara ini bisa berhasil?
Sudah ada penelitian hal ini untuk aktivitas olahraga. Dan hasilnya bagi mereka yang menggunakan if-then ini ternyata 91 persennya lebih konsisten dalam melakukan olahraga dibandingkan 39 persen bagi yang tidak memiliki rencana.
Apa yang menyebabkannya efektif. Hal ini disebabkan if-then ini sesuai dengan bahasa otak atau contingency. Otak manusia sangat mudah beradaptasi untuk mengingat informasi jika x, maka y. Dan dengan menggunakan bahasa contingency ini kita bisa manfaatkan untuk mengubah perilaku.
Setelah kita menemukan hal apa saja yang ingin kita lakukan, kita ubah dalam bentuk if-then. Bahkan hal ini bisa memunculkan perubahan perilaku secara tidak sadar.
Langkah:
- Rincikan aktivitas yang menurutmu penting dan harus dilakukan untuk mencapai tujuanmu.
- Kapan dan di mana kamu harus melakukannya?
- Gabungkan keduanya dengan Jika……… Maka……
Contoh: Jika sekarang adalah hari Selasa dan jam 5.30 pagi, Maka saya akan jogging 30 menit.
Bahasa contingency ini juga bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari perilaku yang tidak efektif.
- Rincikan kondisi yang mungkin membuatmu tidak efektif
- Jika kondisi di atas benar-benar terjadi, langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi.
- Gabungkan keduanya dengan Jika….. Maka……
Contoh: Jika aku mendapati ada email yang malah membuatku jengkel, maka aku akan menunggu 30 menit sebelum aku menjawab sehingga jawabannya bisa lebih tepat.
Semoga bisa membantu menghindarkan diri dari perilaku tak efektif, dan semakin meningkatkan produktifitas kerja-kerja kita.
Wallahu A’lam
Sumber artikel : Nine Things Successful People Do Differently
Karangan: Heidi Grant Halvorson
Sumber gambar: http://www.flickr.com