AL-AHMADI BUKAN AHMADIYAH

Kisah Perjuangan Berdirinya SD Al-Ahmadi

Bangunan SD Al Ahmadi

Di daerah Simorejo kelurahan Simomulyo kecamatan Sukomanunggal Surabaya,  tepatnya di Jl Simorejo Gg VI berdiri bangunan megah berwarna hijau daun. Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 800 meter persegi tersebut merupakan sekolah favorit bagi warga sekitar Simorejo yaitu Al-Ahmadi.  Sekolah yang bangunannya lebih layak disebut rumah pribadi tersebut membuka Taman Pedidikan Kanak-kanak (TK)  dan juga Sekolah Dasar (SD). “ Di sini yang jadi favorit justru TK nya” ujar Mirnawati Ladonga kepala sekolah dasar Al-Ahmadi.

Pada dasarnya nama Al-Ahmadi sendiri diambil dari nama pemilik sekaligus pendiri yayasan tersebut yaitu  H. Ahmad Misra’i. “Bangunan ini sebenarnya adalah rumah beliau yang dibuat untuk sekolah” terang Mirnawati.

Mirna menjelaskan, mulanya yayasan mendidirikan TK Al Ahmadi pada tahun 2003 dan ketika itu banyak warga sekitar menyekolahkan anaknya di sana. Melihat kualitas pendidikannya, banyak wali murid menginginkan agar Al-Ahmadi mendirikan SD. “Banyak wali murid menyekolahkan anaknya dari TK kemudian lanjut ke SD” terang ibu dari siswa Naila Aferirin Prasetio.

Ada sebuah kisah menarik di balik berkembangnya SD Al-Ahmadi. Pada angkatan pertama dan kedua banyak wali murid yang menyekolahkan anak mereka ke SD tersebut. Namun setelah itu, marak pemberitaan di televisi maupun di koran terkait gerakan Ahmadiyah. Akibatnya, banyak yang menarik kembali anaknya dari sekolah.

“Jadi pada angkatan ke-3, murid kami tinggal 17 orang. Banyak yang menyangka kami ada kaitannya dengan Ahmadiyah. Ini kendala terberat yang kami alami” Kenang wanita cantik penuh semangat ini menjelaskan ke tim GIVING.

Banyak upaya telah ia dan pengurus yayasan lakukan untuk meluruskan hal ini. Salah satunya adalah dengan meyakinkan wali murid yang selama ini masih memiliki kepercayaan kepada sekolah tersebut bahwa pihaknya tidak ada hubungan sedikitpun dengan gerakan Ahmadiyah yang diisukan selama ini.

“Kami kumpulkan para orang tua di Aula sekolah tiap pekan. Kami jelaskan bahwa nama Al-Ahmadi diambil dari nama pemilik yayasan, tidak ada kaitannya dengan gerakan yang dipimpinan Mirza Ghulam Ahmad. Dan hasilnya cukup memuaskan. Kini jumlah murid kami semakin lama semakin meningkat, hingga mencapai 190 siswa” terangnya.

Kepala SD Al Ahmadi, Ibu Mirnawati Ladonga

Pada dasarnya masyarakat di sana khususnya yang menyekolahkan anaknya di Al-Ahmadi memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah. Mereka, para wali murid, tanpa diminta dengan semangat menginfokan tentang Al-Ahmadi kepada masyarakat setempat. “Kami sosialisai tentang penerimaan siswa baru saja dibantu para wali murid. Jadi tidak susah-susah membuat pengumuman dengan baliho ataupun spanduk. Alhasil, pendaftaran siswa baru belum di buka, sudah kami tutup dulu. Karena sudah penuh yang daftar” terang wanita yang memiliki senyum manis tersebut. (Ram/PKPU/Surabaya)     

One response to “AL-AHMADI BUKAN AHMADIYAH

Silahkan memberi komentar sahabat, tak perlu malu